5 Fakta Menarik dari Aksi Lingkungan IIP BUMN Korwil D di Makassar

IKOLOM.ID, MAKASSAR- Ikatan Istri Pimpinan (IIP) BUMN Koordinator Wilayah (Korwil) D mengadakan aksi edukasi lingkungan di Lapangan Bitowa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, pada Selasa, 6 Agustus 2024. Acara dengan tema “Gerakan Indonesia Bersih” ini bertujuan meningkatkan literasi lingkungan dan kolaborasi dalam pengelolaan sampah.

Ketua IIP BUMN Korwil D, melalui perwakilannya Popi Jarot Setyawan, menekankan pentingnya menghadapi tantangan lingkungan dan perubahan iklim bersama-sama.

Acara ini meliputi penandatanganan surat petisi penanganan sampah dan berbagai aktivitas edukatif, dengan partisipasi dari Klik Hijau yang memberikan penyuluhan tentang cara pengelolaan sampah khusus sampah daur ulang (plastik).

Penandatanganan

Lima Fakta Menarik tentang Kegiatan IIP BUMN Korwil D

1. Peserta Didominasi Perempuan

Salah satu hal menarik yang terlihat selama acara adalah dominasi peserta perempuan. Hal ini berkaitan dengan penyelenggara kegiatan, yaitu IIP BUMN Korwil D, yang merupakan organisasi berbasis perempuan. Keterlibatan perempuan sangat penting, mengingat penanganan sampah seharusnya dimulai dari sumbernya, yaitu rumah tangga. Perempuan memiliki akses dan peran strategis dalam mengubah perilaku pengelolaan sampah di rumah. Diharapkan, kegiatan ini dapat memberikan dampak signifikan terhadap pemahaman masyarakat dalam mengelola sampah, yang dipelopori oleh ibu-ibu rumah tangga.

2. Konsep “Eco Event”

Panitia acara menerapkan konsep “eco event” dalam penyelenggaraan kegiatan ini. Hal ini bertujuan untuk memastikan adanya pembelajaran langsung bagi pelaksana acara lainnya. Semua sarana konsumsi yang disediakan panitia diperhatikan dengan baik, seperti meminimalkan penggunaan plastik sekali pakai dan mengurangi penggunaan kertas dalam administrasi kegiatan. Berkat penerapan konsep ini, panitia menerima penghargaan khusus dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai penyelenggara kegiatan berbasis “eco event management”.

“Sebagai contoh, kepanitiaan menerapkan sistem paperless atau mengurangi penggunaan kertas. Mulai dari surat-menyurat hingga item kegiatan lainnya, penggunaan kertas sudah dihilangkan. Ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan kertas sekaligus mengurangi timbulan sampah,” jelas Anis Kurniawan, Direktur Klikhijau.

Anis juga bilang bahwa selama kegiatan berlangsung, panitia tidak menggunakan air minum kemasan. Semua peserta diminta untuk membawa tumbler (wadah air minum) sendiri, sebab panitia menyediakan air isi ulang di lokasi acara.

“Selain itu, sampah yang terkumpul selama aksi bersih akan dipilah dan diserahkan langsung kepada pihak bank sampah. Dalam kegiatan ini, panitia bekerja sama dengan Bank Sampah Kemuning untuk edukasi, pemilahan, dan penimbangan sampah,” tambahnya.

3. Pembagian 1000 Bibit Pohon

Panitia menyediakan 1000 bibit pohon yang dibagikan secara gratis kepada peserta. Berbagai jenis pohon disiapkan dan dapat diambil sesuai keinginan peserta, antara lain mangga, nangka, sirsak, ketapang kencana, pohon salam, pucuk merah, dan lainnya. Peserta yang hadir menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap pembagian bibit ini. Ini merupakan upaya penyelenggara untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menanam dan melestarikan tanaman.

4. Menyiram Eco Enzyme di TPA Tamangapa

Salah satu aksi menarik lainnya dalam kegiatan ini adalah penyiraman eco enzyme di gunung sampah di TPA Tamangapa Antang. Aksi ini merupakan upaya kecil untuk mengurangi bau tidak sedap yang tercium dari TPA Tamangapa oleh warga sekitar. Saat ini, TPA Tamangapa masih menggunakan skema open dumping dalam pengelolaan sampah, yang tergolong konvensional dan belum memenuhi target penanganan sampah yang diharapkan.

5. Area Kegiatan Bebas Sampah

Monitoring yang dilakukan oleh panitia dan tim assessment menunjukkan bahwa tidak ada sampah berserakan di lapangan beberapa jam setelah kegiatan. Ini menjadi bukti bahwa acara tersebut berlangsung sesuai dengan komitmen awal untuk mencapai zero waste. Panitia juga berhasil mengajak semua peserta untuk berpartisipasi dalam penanganan sampah. Tanggung jawab penanganan sampah tidak lagi hanya pada pemerintah, tetapi melibatkan seluruh lapisan masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *